Madina | suaraburuhnasional.com – Beberapa bulan lalu saat hujan bekepanjangan hingga mengakibatkan padi petani ditimpa banjir dan akibatnya ratusan hektar padi petani gagal panen. Demikian disampaikan Ketua Gapoktan Desa Hutapuli, Jumat (3/2/2023) di Hutapuli.
Ketua Gapoktan Desa Hutapuli M. Pulungan ketika dikonfirmasi awak media ini terkait petani yang gagal panen di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal menurutnya bukan Desa Hutapuli saja tapi juga Desa Hutaraja dan Kelurahan Simangambat.
M Pulungan selaku Ketua Gapoktan mengatakan masalah banjir yang setiap tahunnya dialami petani terlebih pada waktu musim hujan akibat tidak adanya buangan air yang jelas sehingga air berlarut larut di lahan petani otomatis berdampak pada tanaman petani.
Seperti yang baru lalu ratusan hektar padi petani gagal panen, karena padi petani ada yang sedang berbunga, ada yang mau menguning dan ada yang menunggu panen semuanya itu terendam berlarut larut sehingga gagal panen,”jelas M.Pulungan. Kejadian banjir beberapa bulan lalu awak media ini menanyakan Ketua Gapoktan apakah sudah dilaporkan kepada Dinas Pertanian, Ketua mengatakan sudah.
Kemudian wartawan menjumpai Kordinator Dinas Pertanian Kecamatan Siabu Kholidah di kantornya dan menanyakan apakah sudah ada laporan dari kelompok tani terkait banjir itu, Kholidah mengatakan sudah dan saya bersama PPL langsung kelokasi sawah petani dan masalahnya sudah kami laporkakan Ke Dinas Pertanian Kabupaten,”jelas Kholodah
Pantauan wartawan dan mengkonfirmasi Ketua Gapoktan Desa Hurapuli dan salah seorang petani berisinial S mereka mengatakan, sampai saat ini belum ada tanda tanda ada bantuan dari Dinas Pertanian, sementara para petani saat ini sudah masa tanam, andaikata ada bantuan bibit padi menurut mereka sudah lewat waktunya, kalaupun ada harapan bantuan nantinya harapan petani lebih baik pupuk dan obat obatan harap mereka.
Begitulah nasib para petani di Desa Hutapuli sekitarnya, meteka selalu berharap dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar dapat membangun buangan air di wilayah lahan petani yang begitu luas tidak dapat digarap dengan baik padahal lahan itu bisa mengangkat pendapatan petani sekaligus meningkatkan taraf hidup petani kedepannya. (HH)