Jabar | suaraburuhnasional.com – Empat orang Penghulu dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur yang tengah dikepalai oleh H. Ramlan Rustandi, S.Ag mengikuti Bimtek Penguatan Kapasitas Penghulu di Hotel Prime Park, Jl. P.H.H Mustofa Bandung. Penghulu perwakilan dari Kemenag Cianjur yang mengikuti program Bimtek Kanwil Jawa barat tersebut yaitu Syarifudin, M.Ag selaku Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat beserta tiga orang rekan sejawatnya yakni H. Tamim, S.Ag Kepala KUA Kecamatan Pagelaran, Yuyus Saori, S.Ag Kepala KUA Kecamatan Cijati dan Tatang Jalaludin, M.Ag Penghulu KUA Kecamatan Karang Tengah.
Program Bimtek berlangsung tiga hari, dimulai pada tanggal 15 hingga 17 Mei 2023. Bertepatan dengan genap 56 tahun usia H. Ajam Mustajam Kakanwil Kemenag Jawa Barat, sehingga tak heran tidak kurang dari delapan puluh orang Penghulu Peserta Bimtek serempak menyampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun dan dilangsungkan berdo’a untuk Kakanwil dipimpin oleh H. Toto Suprianto, M.Ag, selaku ketua tim peningkatan kualitas kepenghuluan dan fasilitasi Keluarga Sakinah pada bidang urais Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat.
Bimtek Penguatan Kapasitas Penghulu yang digelar tersebut merupakan gelombang ketiga yang diikuti oleh delapan puluh orang peserta terdiri dari Penghulu yang bertugas di Kantor Urusan Agama se Jawa Barat. Menurut Kabid Urais H.A. Patoni, kegiatan dimaksud sangat penting bagi Penghulu, mengingat peran KUA sangat dominan baik dalam hal layanan terhadap masyarakat kaitannya dengan keagamaan maupun hal yang menyangkut dengan toleransi, zakat, wakaf dan sebagainya.
Kabid Urais mengungkapkan, ada dua fungsi dari kegiatan yang digelar tersebut yakni untuk meningkatkan kompetensi para Penghulu dan untuk meningkatkan kemampuan Penghulu dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Terhadap delapan puluh orang Penghulu peserta Bimtek, Kakanwil mengingatkan tentang harapan masyarakat terhadap Kementerian Agama seperti bentangan kain putih, sehingga masyarakat cenderung tidak menerima bila ada orang dari tubuh Kemenag melakukan kesalahan.
Kakanwil mengingatkan agar para Penghulu tidak takut melaksanakan kegiatan dengan alasan takut salah, sepanjang masih sesuai dengan rel yang benar maka lakukanlah dengan penuh rasa tanggung jawab.
Kakanwil pun mengajak para Penghulu untuk menjadi agen perubahan yang bisa merawat dan menjaga moral atau akhlak bangsa dilingkungan masing-masing, lain dari itu, para Penghulu diharapkan oleh Kakanwil harus menjadi suri tauladan dilingkungan kerja masing-masing. (Kamal-Asep)
