Jabar | suaraburuhnasional.com – Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak mudah dapat diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu, melainkan suatu persoalan besar yang harus jadi atensi semua pihak.
Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang perlu melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik aparat pemerintah, lembaga kemasyarakatan dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak bangsa dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima dikemudian hari.
Menurut sumber dari kalangan tokoh setempat, indikasi semakin mudahnya obat terlarang didapat oleh anak-anak seusia ideal sekolah SMP semakin nampak gejalanya. Sehingga tak sedikit para orang tua di bilangan Kabupaten Cianjur tiapkali melepas anaknya pergi sekolah atau bermain di luar rumah khawatir mengenal lalu mengkonsumsi obat berbahaya yang marak dijual bebas tersebut.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber suaraburuhnasional.com baru-baru ini, menyebutkan setidaknya diduga ada enam puluh titik tempat penjualan obat terlarang jenis tramadol, alpajolam, heximer, dextro dan jenis obat lainnya. Semua tempat ilegal yang dominan pemiliknya bukan warga Cianjur tersebut menjual obat di tiap arah penjuru angin dengan bebas tanpa melalui resep dokter.
Karenanya tak heran jika banyak warga menduga ada sejumlah oknum aparat juga oknum lembaga yang beratribut turut dijadikan pondasi atau bantalan dibalik pusaran peredaran obat terlarang tersebut, sehingga dapat berpotensi lemahnya penindakan hukum pihak berwajib. (Kamal)