Aceh Tenggara | suaraburuhnasional.com – Mantan Bupati H. Armen Deski masa jabatan periode tahun 1999 -2004. Salah Satu Tokoh Pemekaran Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues mengharapkan dukungan dan pilihan masyarakat Aceh Tenggara untuk putra sulungnya Marzuki Deski Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Ayah dari Daerah Pemilihan 8 Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues.
Armen Deski kepada media ini Selasa (2/1/2024) di Kutacane mengatakan, sebelumnya kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues masih bersatu di kepemimpinan mantan Bupati Aceh Tenggara Armen Deski memiliki gagasan untuk memekarkan Aceh Tenggara menjadi 2 Kabupaten. Setelah melakukan perjuangan untuk memekarkan Kabupaten Aceh Tenggara secara otomatis ada pengorbanan yang dilakukan baik itu tenaga pemikiran uang dan waktu.
Kata Armen Deski lebih lanjut, ketika memperjuangkan pemekaran tersebut banyak rintangan yang dihadapi baik itu dari luar maupun dari orang sendiri. Rintangan datang dari dalam pertama mengatakan wilayah kekuasaan berkurang dan dana APBD Aceh Tenggara banyak di peruntukan untuk membayar Siltap Pengulu. Namun saya tidak peduli dengan luas wilayah kekuasaan dan APBD untuk Penghasilan Tetap (Siltap) Pengulu beserta perangkatnya.
Untuk itu semua rintangan yang ada semua saya lalui dengan senyuman namun tekad saya sudah bulat untuk melakukan pemekaran kabupaten Aceh Tenggara karena saya pun yakin kelak hasil perjuangan saya akan bisa dinikmati anak cucu kita khususnya masyarakat Aceh Tenggara. Hasil dari pada pemekaran Kabupaten Aceh Tenggara maka kecamatan kita dulunya hanya 9 sampai dengan Gayo Lues sekarang untuk Aceh Tenggara saja sudah menjadi 16 kecamatan. Kute (Desa) kita sudah menjadi 385 Kute. Ujar Armen Deski
Dengan banyaknya Kute kita saat ini angka pengangguran dapat kita kurangi pasalnya untuk perangkat desa dan BPK setiap Kute kurang lebih ada 20 orang di kali dengan 385 Kute sebanyak 7610. Orang masyarakat Kute bisa mendapat penghasilan tetap dari Kute. Begitu juga dengan uang yang diterima kabupaten Aceh tenggara jika setiap Kute mendapat dana desa sebesar 700 Juta kita kalikan dengan 385 Kute. Maka uang yang masuk ke Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara sebesar Rp.269.500.000.000., Setiap tahunnya. Jelas Armen Deski
Di kala kepemimpinan mantan Bupati Aceh Tenggara timbul gejolak Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Kerusuhan terjadi dimana mana suasana begitu mencekam Pembunuhan terjadi dimana mana, pembakaran Rumah Sekolah, pemerkosaan dan masyarakat dilarang berkeliaran sehingga masyarakat tidak bisa lagi berusaha.
Namun syukur Alhamdulillah salah satu Kabupaten Aceh Tenggara Yang ada di Provinsi Aceh yang dinyatakan zona putih “Aman” dari 23 Kabupaten tidak terjadi pembuahan, pemerkosaan, pembakaran rumah sekolah dan rumah warga masyarakat bebas berkeliaran berusaha. Untuk menciptakan kondisi ini apakah bisa dengan omongan saja tentu tidak bisa maka harus ada kita korbankan yaitu ” Uang”. Ungkap Armen Deski. Akibat menciptakan suasana kondusif dan Aman dari 23 Kabupaten Aceh Tenggara yang ada di provinsi Aceh. ” Saya menjalani hukuman penjara selama 4 tahun,” sebut Armen Deski sembari Ketawa.
Pada waktu itu saya melihat kejadian yang memilukan di Kabupaten Aceh lain yang ada di Provinsi Aceh terjadinya pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, pembakaran rumah masyarakat rumah sekolah. Saya berpikir keras bagaimana supaya hal tersebut tidak terjadi di kabupaten Aceh Tenggara. Lalu dengan tekad yang bulat bagaimana supaya masyarakat Aceh Tenggara benar benar merasa aman. Saya menjumpai langsung pimpinan GAM Aceh Tenggara dupaya hal tersebut tidak terjadi di Aceh Tenggara. Kata Armen Deski
Ketika itu pemimpin GAM Aceh Tenggara menyanggupi permintaan saya selaku Bupati Aceh Tenggara tentunya mereka juga minta kompensasi kepada saya. Mereka kala itu hanya minta belanja makan mereka awal saya mengira jumlah mereka hanya puluhan orang. Ternyata jumlah mereka hampir 700. Orang. Meskipun besar kos yang kita keluarkan tapi masyarakat kita bisa merasa aman. Maka saya ambil resiko itu asal masyarakat saya bisa tenang dan aman. Akhirnya APBD terpaksa saya alokasi untuk GAM. Akhirnya saya pun dinyatakan korupsi dana APBD. Tutur Armen Deski
H. Armen Deski Mantan Bupati Aceh Tenggara saat ini tengah menikmati masa tua nya. Namun putra sulungnya Marzuki Deski saat ini mengikuti Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Partai Gerindra. Karena tekad putra sulungnya telah bulan untuk mengabdi kan dirinya demi kepentingan masyarakat. Maka selaku orang tua sudah menjadi kewajiban untuk membantu anak Sulungnya menjadi DPRA. Jelas Armen Desky
Armen Desky mengatakan lebih lanjut kenapa tetap mengajukan Marzuky Desky ke DPRA di karenakan ada cita – cita luhur yang lebih besar lagi belum terwujud . Perjuangan untuk mewujudkan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) perjuangan ini ada di DPRA agar nantinya ada rekom DPRA dan diteruskan ke pusat dan insyaallah tahun 2024 ini tahun politik kesempatan kita untuk perjuangan Ala tesebut kenapa papua sudah menjadi 6 provinsi. kenapa kita tidak bisa jadi harus anggota DPRA kita di provinsi yang berani mengangkat tentang ala. Hal ini untuk anak cucu kira kelak maka saya Armen Desky memohon bantuan masyarakat agara dan gayo lues memilih anak saya Marzuky Desky dari partai Gerindra No Urut 1 dan me khi zin kenin saudareku (Terima Kasih Saudara ku). Tegas Armen Deski
Namun Mantan Bupati Aceh Tenggara H. Armen Deski. Menyadari untuk mewujudkan cita cita anak sulungnya. Dirinya sendiri merasa tidak mampu tanpa adanya dukungan dan pilihan masyarakat Aceh Tenggara dan Gayo Lues. Armen Deski juga mengetahui karakter masyarakat Aceh Tenggara dan Gayo Lues. Jika tidak memberi tahu dan meminta maka masyarakat Aceh Tenggara dan Gayo Lues tidak akan memberi bantuan. Pungkas Armen Desky
Untuk itu saya pribadi meminta kepada masyarakat Aceh Tenggara dan masyarakat kabupaten Gayo Lues agar memberikan dukungan dan pilihan pada putra sulungnya Marzuki Deski untuk Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari partai Gerindra nomor urut 1 masa jabatan periode 2024 – 2029. Tegas Armen Deski mengakhiri penjelasan (Dinni)