Minggu, November 9, 2025

Puskesmas Besitang Lakukan Giat Pencegahan Skirning Kesehatan Paru

Share

- Advertisement -

 


dLXHLU54O2876Ijyf22opx1wE4BqkuMICmXEo/s320/SAVE_20250715_152536.jpg" width="255" />

 

Langkat | suaraburuhnasional.com – Puskesmas Besitang, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Mengadakan Kegiatan Penemuan Kasus diduga penyakit  TBC dengan Skirning  Selama 3 hari, di mulai  Kamis (25/4/2024) hingga Sabtu 28/4/2024),

Bertempat di Kelurahan Pekan Besitang,Desa Bukit Selamat, dan Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang di wilayah kerja Puskesmas Besitang. Senin (18/12/2023), Puskesmas  Kegiatan ini menghadirkan  tenaga Medis Dokter Spesialis Dinas  Kabupaten Langkat, dengan mengadakan skrining kesehatan dan Rontgen Thorax secara gratis kepada masyarakat sekitar. Sebanyak 317 Orang di seluruh masyarakat Besitang.

Kepala UPT Puskesmas Besitang Dr Vitri Wardani menjelaskan kepada media ini bahwa kegiatan tersebut merupakan Active Case Finding (ACF) yang merupakan kegiatan yang bertujuan menemukan kasus Tuberculosis (TBC) melalui serangkaian pemeriksaan riwayat penyakit dan gejala, pemeriksaan dahak, pemeriksaan Tuberculosis, serta pemeriksaan Rontgen dada dengan menggunakan mobile x-ray.

“Kegiatan ACF ini melibatkan sasaran dengan resiko tinggi serta kontak serumah dan kontak erat penderita TBC. Tim kerja Zero TB berkolaborasi  bersama tenaga kesehatan Medis yang profesional dari Dinkes kabupaten dan begitu juga tenaga Dokter yang handal dan petugas kesehatan dari Puskesmas Besitangyang tidak mengenal lelah melakukan pemeriksaan pada kegiatan ACF ini,” jelas Dr Vitri

Dirinya berharap kegiatan ini mendapatkan hasil yang maksimal. “Dilakukan penemuan kasus secara aktif selain meningkatkan capaian  penemuan terduga TB, juga akan meningkatkan cakupan terapi pencegahan Tuberkulosis dan meningkatkan penemuan infeksi laten tuberculosis,” terangnya.

Dalam skrining X-ray, kesehatan tersebut, Syarat pendaftaran membawa  KTP, Kartu KK,Kartu  BPJS kesehatan,kemudian dilakukan ukur berat badan dan tinggi badan. Setelah itu peserta skrining melakukan pemeriksaan PTM (Penyakit Tidak Menular) untuk gula darah. “Dipilih pemeriksaan gula darah karena penyakit gula darah paling rentan dengan penyakit TBC,” tukas Dr Vitri

Setelah itu dilakukan wawancara sehubungan riwayat penyakit yang pernah diderita dan kemudian masuk ruang Rontgen. Hasil dari rontgen ini bisa langsung dibaca dilayar monitor, dengan hasil tersebut akan diterangkan oleh petugas tentang baik dan buruk thoraxnya. “Bila terindikasi ada kelainan di paru paru peserta maka akan dilakukan test lanjutan yaitu Mantoux test yang merupakan tindakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah sudah ada paparan kuman TBC atau belum,”pungkasnya

Dari 317 peserta skrining,diantaranya menjalani pemeriksaan mantoux test dan periksa dahak. Adapun hasil pemeriksaan bisa dilihat oleh peserta ada 9 orang  dan di tunggu hasil 24-72 jam. (J.Malau)

Read more

Local News