Minggu, Oktober 26, 2025

Raymon Berlin Gultom SH Ketua Cabang KSBSI Terpilih Periode 2025 – 2029

Share

- Advertisement -

 


dLXHLU54O2876Ijyf22opx1wE4BqkuMICmXEo/s320/SAVE_20250715_152536.jpg" width="255" />

 

Tebing Tinggi | suaraburuhnasional.com – Wali Kota Tebing Tinggi Iman Irdian Saragih S.E. menegaskan bahwa buruh bukan sekadar bagian dari roda produksi saja, namun buruh adalah kekuatan utama dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, perlindungan terhadap hak-hak pekerja, peningkatan kesejahteraan serta penciptaan iklim kerja yang kondusif menjadi tanggung jawab kita bersama.

Ungkapan tersebut disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi Iman Irdian Saragih yang diwakili oleh Kadis Ketenagakerjaan Ir. Iboy Hutapea dalam acara Konfercab sekaligus pelantikan Ketua Cabang terpilih secara aklamasi Raymon Berlin Gultom sebagai Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Periode 2025 – 2029 dengan tema “Aku SBSI dan Aku Bangga” digelar di Gedung Hj. Sawiyah, Kamis (7/8/2025).

Ditambahkan Wali Kota, Serikat buruh merupakan salah satu elemen yang memegang peran vital dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan menjaga keseimbangan antara kepentingan tenaga kerja dan dunia usaha. Konfercab ini menurut Wali Kota, tentu menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi terhadap perjalanan organisasi menyusun program kerja ke depan dan memilih kepengurusan baru yang mampu membawa KSBSI semakin kuat dan solid di tengah berbagai tantangan ketenagakerjaan saat ini.

Dalam momen ini, Pemerintah Kota Tebing Tinggi menyadari bahwa buruh adalah tulang punggung pembangunan, maka dari itu, kami berkomitmen untuk terus menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif, mendukung peningkatan pelatihan dan keterampilan kerja serta menjamin hak-hak dasar pekerja agar terlindungi.

Melalui Konfercab ini, saya berharap terbangun semangat baru dalam memperkuat peran KSBSI sebagai organisasi yang progresif, terbuka terhadap perubahan, dan selalu berpihak kepada kepentingan anggota serta pekerja secara luas,” ujar Wali Kota.

Sebelumnya, kata sambutan dari Ketua Korwil KSBSI Provinsi Sumatera Utara Donal Sitorus yang hadir bersama MPW Sumut Drs. Jonson Pardosi mengatakan kepengurusan KSBSI Kota Tebing Tinggi yang sudah terbentuk ini ke depannya lebih baik lagi dan bisa menjalankan amanah untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh, khususnya di Kota Tebing Tinggi. Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota yang diwakili Kadisnaker, begitu juga Kapolres yang diwakili Kasat intel. Kami berharap ke depan dapat berkolaborasi dengan kepengurusan KSBSI yang baru. Jangan bosan-bosan memberi arahan atau masukan tentang apa saja yang dilakukan KSBSI agar berkoordinasi untuk perjuangan buruh di Kota Tebing Tinggi.

Kepada kepengurusan KSBSI, pesan dari DPP, terkhusus kepada Ketua dan Sekjen bahwa di pundak saudara-saudara tugas ini berat karena pengurus terdahulu sudah mengambil sejarah yaitu telah menjadi tokoh buruh di Kota Tebing Tinggi. Bagi teman-teman yang terpilih harus lebih hebat, lebih bijaksana untuk memimpin KSBSI di Kota Tebing Tinggi, khususnya bagaimana menyejahterakan perjuangan buruh ke depan, yang mana ke depannya tantangan dan perjuangan akan berbeda dari sebelumnya, akan ada aturan atau sistem yang didiskusikan bersama. Harapan kami kepada pengurus yang baru supaya lebih solid. Selamat dan sukses kepada pengurus terpilih,” tutur Ketua Korwil KSBSI Sumut.

Sementara itu, Ketua DPC KSBSI terpilih Kota Tebing Tinggi Raymon Berlin Gultom, S.H. kepada awak media mengatakan, Tebing Tinggi sedang dilanda tingkatan pengangguran yang sangat signifikan. Kita tidak bisa melupakan pasca Covid-19 yang lalu, dua perusahaan kebanggan kita yaitu, PT Adei dan PT Batanghari tutup, tentunya angka pengangguran di Kota Tebing Tinggi pasti melonjak. Jadi, hari ini tinggal satu perusahaan yang ada yaitu, PT Darmasindo Inti Karet yang berada di Kelurahan Brohol. Kami terhadap buruh di produksi berharap agar Pemerintah Kota Tebing Tinggi memperhatikan perusahaannya karena mengingat produksi PT Darmex adalah inti karet. Banyak keluhan dari pihak perusahaan PT Darmex bahwasanya tolonglah perusahaan agar pasang badan terhadap kami pelaku usaha yang hari ini harga karetlah yang dikeluhkannya, jadi harga karet menurun dan para petani itu beralih fungsi ke sawit, tentunya berdampak bagi tenaga kerja di dalamnya. Terkait hal itu ada juga anggota KSBSI di dalamnya, ya kita mendukunglah bagaimana upaya pemerintah Kota Tebing Tinggi agar memperhatikan perusahaan tersebut mencapai tujuan yang baik demi untuk kesejahteraan, kemudian tidak bisa kita pungkiri sulitnya mencari pekerjaan di negara ini, maka kami DPC KSBSI untuk saat ini masih melanjutkan program almarhum Binter Gultom untuk menyerap para tenaga kerja informal, karena tidak bisa dipungkiri pasca tutupnya perusahaan itu, tingkat kriminal sangat marak. Dengan adanya KSBSI ini kami membuka sektoral tenaga kerja informal yang dikenal dengan tenaga kerja bongkar muat agar bekerja di masing-masing wilayah, mengingat era digital hari ini tidak bisa kita pungkiri bahwa pelaku-pelaku serikat buruh, serikat pekerja yang berada di tenaga bongkar muat selalu pungli. Untuk itu, KSBSI Kota Tebing Tinggi menekankan tidak meminta pungli, tapi meminta pekerjaan pada perusahaan, baik perusahaan distributor maupun perusahaan produksi. Inilah harapan kami,” ungkap Raymon sembari mengatakan akan merapikan KSBSI terlebih dahulu karena mengingat pak Binter Gultom sejak lama sakit sehingga banyak yang menjual namanya di lapangan hanya untuk kepentingan pribadi yang mengaku, “saya anggota Binter Gultom” dan pengusaha dimintai terus dengan jumlah yang fantastis. Hal ini tentunya yang merusak nama organisasi dan sejatinya KSBSI itu tidak melakukan pungli dan perintah kami ketika ada pengurus komisariat di suatu wilayah seperti di kelurahan bulian kita catatkan ke Dinas Tenaga Kerja, kemudian kita susun keanggotannya, selanjutnya di mana perusahaan industri, produksi ataupun perusahaan distributor yang mengangkut jasa, nah di sini kitalah sebagai jasanya,” kata Raymon.

Selain itu lanjut Raymon, sejauh ini komunikasi kita (KSBSI) dengan Disnaker, APINDO terus bergandeng tangan terkait permasalahan buruh di Kota Tebing Tinggi. Tiga unsur ini selaku dewan pengupahan juga LKS Tripartit terus berkoordinasi dengan baik yaitu adapun tuntutan buruh selalu diselesaikan dengan cara musyawarah.

Kalau berbicara soal narkoba, Kami KSBSI sangat anti dengan narkoba apalagi dengan peredaran narkoba, tapi memang kami selaku pimpinan/pengurus KSBSI tidak menutup mata bahwa para buruh memiliki latar belakang yang berbeda, jadi mungkin ada faktor lingkungan yang bisa memengaruhi hingga terjerumus narkoba. Kota berharap kepada pihak kepolisian terus mancari bandar-bandar narkoba dan kami juga akan ada agenda untuk audensi ke BNN Kota Tebing Tinggi,” sebut Raymon. (Alfian Haris)

Read more

Local News