Selasa, Oktober 14, 2025

Dairi Menyongsong Masa Depan Kolaboratif: Ketika Kepemimpinan Daerah Berpikir Global, Bertindak Lokal

Share

- Advertisement -

 


dLXHLU54O2876Ijyf22opx1wE4BqkuMICmXEo/s320/SAVE_20250715_152536.jpg" width="255" />

 

Oleh: Clara Siahaan

Kepemimpinan daerah hari ini tidak lagi cukup hanya diukur dari seberapa banyak jalan dibangun atau gedung diresmikan. Di era konektivitas dan efisiensi fiskal, kepala daerah dituntut berpikir global dan bertindak lokal menggali potensi, menumbuhkan jejaring, dan menjadikan kolaborasi sebagai mesin penggerak pembangunan.

Itulah wajah baru yang ditunjukkan oleh Bupati Dairi, Vikner Sinaga. Dalam kiprahnya sebagai Ketua Bidang Desa dan Daerah Tertinggal Apkasi 2025–2030, Vikner bukan sekadar menjalankan mandat administratif, melainkan menghadirkan paradigma baru: pembangunan yang saling menguatkan.

Kolaborasi Tanpa Batas: Dairi–Blitar Menyatu dalam Ekonomi Saling Menguntungkan
Kerja sama antara Kabupaten Dairi dan Kabupaten Blitar menjadi contoh konkret bahwa pembangunan tidak harus eksklusif. Ketika Dairi memasok jagung sebagai bahan pakan ternak sapi perah Blitar, dan sebaliknya Blitar mengirimkan bibit sapi perah ke Dairi, yang lahir bukan hanya transaksi antarwilayah, tetapi model ekonomi sirkular yang saling menumbuhkan.

Sinergi ini bukan sekadar pertukaran komoditas, melainkan simbol ekonomi lintas batas administratif dimana potensi unggulan daerah saling melengkapi, menciptakan nilai tambah dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Investasi Sosial Lewat Wirausahawan Muda
Vikner memahami, pembangunan sejati dimulai dari manusia. Maka langkah mengirim wirausahawan muda Dairi belajar ke Kampung Coklat Blitar bukan sekadar studi banding, tapi investasi sosial jangka panjang. Anak muda dibentuk menjadi generasi kreatif, mandiri, dan bermental wirausaha pilar penting bagi daya saing daerah di masa depan.

Energi Hijau dan Modernisasi Daerah
Tak berhenti di sektor pangan dan pendidikan, kolaborasi antarwilayah ini merambah ranah energi terbarukan. Kehadiran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging hasil sinergi antara pemerintah daerah dan investor lokal, menjadi bukti bahwa Dairi tak mau tertinggal dalam arus transisi energi hijau. Langkah ini menandai pergeseran paradigma: dari pembangunan berbasis fisik menuju pembangunan berbasis teknologi, efisiensi energi, dan keberlanjutan lingkungan.

Jejak Panjang Visi dan Ketekunan
Visi besar tidak lahir tiba-tiba. Sejak hampir tiga dekade lalu, Vikner sudah menunjukkan semangat membangun daerah lewat keterlibatannya dalam pendirian Hotel Berristera, sebuah gagasan lokal yang lahir dari inspirasi Gubernur Sumut Raja Inal Siregar. Kini semangat itu berevolusi menjadi jejaring strategis lintas daerah dan lintas sektor.

Pertemuannya dengan Dahlan Iskan di Pacet, Mojokerto, mempertegas arah kepemimpinan yang terbuka terhadap ide, pengalaman, dan praktik terbaik. Dalam jaringan kolaboratif antara birokrat, pengusaha, dan praktisi inilah inovasi daerah menemukan ruang hidupnya.

Kreatif di Tengah Keterbatasan Anggaran
Dalam situasi fiskal nasional yang semakin ketat, Bupati Dairi menolak pasrah. Ia justru melangkah dengan strategi kreatif menggali sumber pendapatan daerah non-APBD. Dari pajak restoran, retribusi tambang galian C, hibah LSM lokal dan internasional (seperti instalasi air minum), hingga kontribusi diaspora Dairi dalam bentuk bea balik nama properti.

Usulan agar bea balik nama tersebut digunakan untuk memperbaiki jalan rusak mendapat restu DPRD, dan hasilnya nyata: 30 kilometer jalan rusak berhasil diperbaiki tanpa menambah beban APBD. Lebih dari itu, kehadiran SPKLU berkapasitas besar hasil investasi lokal menambah pendapatan daerah sekaligus membuka wajah baru Dairi sebagai daerah yang siap menyongsong masa depan mobilitas listrik.

Menjadi Daerah yang Menginspirasi
Di tengah dinamika politik dan ketimpangan antarwilayah, gaya kepemimpinan seperti Vikner Sinaga menghadirkan optimisme baru. Ia menunjukkan bahwa pembangunan tidak cukup hanya mengandalkan dana pusat, tetapi bisa digerakkan dengan kreativitas, kolaborasi, dan keberanian berpikir di luar kebiasaan.

Skema “Dairi Pasok Jagung, Blitar Kirim Sapi, dan SPKLU Jadi Prioritas” bukan sekadar slogan, tapi model pembangunan saling menguatkan dimana daerah tak lagi berlomba, melainkan bergandengan menuju kemajuan bersama. Inilah arah baru kepemimpinan daerah: berpikir global, bertindak lokal, dan berkolaborasi tanpa batas. Dairi telah memulainya, dan Indonesia layak mencontohnya. (*)

Read more

Local News