Madina | suaraburuhnasional.com – Sikap oknum Kepala Desa (Kades) Pangkat, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sangat tidak patut dicontoh, pasalnya Kades diduga alergi terhadap wartawan yang hendak konfirmasi.
Hal tersebut terbukti saat awak media hendak melakukan klarifikasi terkait penyaluran BLT tahun 2024, namun Kades selalu gagal ditemui lantaran kantor desanya juga tidak ada dan yang dijadikan kantor adalah rumah kepala desa tersebut yang kondisinya kerap kali tertutup rapat dan hanya terbuka ketika ada keluarga kades datang seperti tampak pada foto.
Terakhir awak media berhasil menjumpai salah satu BPD Desa Pangkat pada Rabu, (3/4/2024) dan langsung klarifikasi soal penyaluran dana BLT, awak media mempertanyakan apakah sudah tersalurkan dana BLT dan berapa KPM penerimanya. “Sudah disalurkan, langsung dicairkan 6 bulan sekaligus, sekarang diambil 25 persen dari Dana Desa untuk BLT dan masyarakat menerima sebesar 680 ribu rupiah per KPM,”jawab BPD tersebut.
Saat ditanya awak media kenapa hanya 680 ribu, dan berapa KPM yang menerima, BPD tersebut mengaku tidak ingat lagi, pokoknya segitulah saya bagikan karena yang membagikan uang tersebut juga saya,”sebutnya. Awak media sempat meminta data penerima BLT tersebut.
Pada Kamis (4/4/2024), awak media kembali mendatangi desa tersebut namun kembali gagal untuk menjumpai kepala desa, saat awak media bertanya ke para ibu yang berada di rumah kades, namun gagal mendapatkan informasi lantaran anak dan istri kades yang berada di teras rumahnya tidak mau memberikan nomor telepon kepala desa tersebut.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dan pantuan di lapangan juga tidak ditemukannya pengumuman tentang penggunaan APBDes beruopa baliho yang biasanya terpasang di depan kantor desa, ini semakin menguatkan dugaan bahwa kades tidak transparan soal angaran dana desa pada masyarakatnya. (Tim)