Samosir | suaraburuhnasional.com – Pasangan petahana bakal calon Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, ST dengan Manarsar Simbolon, SH, M.Si hadir dengan “Energi Baru”. Sekaligus mengangkat tag-line #fullEnergi, selain enak didengar tagline-nya dan memang dibutuhkan untuk memimpin Samosir lima tahun ke depan. Vandiko Gultom sebagai bupati petahana di Samosir selama 3,5 tahun tentunya sudah mengunjungi seluruh daerah dari 9 kecamatan, 6 kelurahan dan 128 desa. Ragam permasalahan sudah menjadi aktivitas sehari-hari bagi seorang Vandiko. Sabtu, 10 Agustus 2024.
Efendy Naibaho, Tokoh Pemerhati Samosir mengatakan, saya adalah salah satu pemerakarsa yang ikut menjadikan “Samosir menjadi kabupaten 20 tahun yang lalu”, Sabtu (10/8/2024) saat dijumpai di kediaman Desa Pangururan. Kepada rekan media Efendi Naibaho atau sering disapa Fenbo menegaskan, ‘tagline full energi’ itu dibuktikan dengan sudah mar-bunga desa, marsaornya Vandiko dengan rakyatnya. Kalau di tingkat Kementerian, sorry ye, sudah semakin oke dan lancar. Sedangkan “Manarsar Simbolon”, selain alumni UI na beteng i, juga birokrat murni puluhan tahun khususnya di pengawasan di Pemprov DKI, di Ibukota Jakarta, ucap Efendi.
Lengkapnya, Manarsar pernah di pengawasan/auditor inspektorat DKI, Kepala Unit Museum Prasasti Jakarta Pusat, Kabid Pengkajian Informasi Dinas Pariwisata DKI, lanjut sebagai Kepala Unit Samsat Jakarta Pusat Dinas Pendapatan DKI Jakarta. Dua sosok pasangan ini: Vandiko Timotius Gultom dan Manarsar Simbolon akan menjadi full Energi selama 5 tahun ke depan memimpin Samosir periode 2024 – 2029. Banyak harapan bagi kepada pasangan ini.
Molo au, sebagai salah seorang yang ikut sebagai pemerakarsa menjadikan Samosir menjadi kabupaten, ulangnya, yakin do lam bagak ma Samosir-ta-on dengan seorang politisi muda mumpuni dan birokrat murni, ujar Efendy Naibaho, mantan anggota DPRD Sumut dua periode, mantan Plt DPC PDIP Samosir dan kini ber-marsipature hutana be kembali ke kampungnya di Siogung-ogung, Pangururan.
“Pemilik Radio Soeara Pusuk Buhit” yang dulunya dipancarkan langsung dari kaki Gunung Pusuk Buhit ini, di Pilkada 2024 sekarang juga pernah maju sebagai bupati dari jalur independen, sebagai petugas rakyat, tetapi berhenti karena tidak memenuhi yang disyaratkan KPU Samosir. Saat ini, yang digadang – gadang bakal menjadi calon wakil bupati mendampingi Vandiko cukup banyak, diantaranya Nasib Simbolon, Mikhael Sinaga, Martua Sitanggang, Juang Sinaga, Rosinta Sitanggang, Jonner Simbolon, Josmar Naibaho, Risma Simarmata, Ariston Sidauruk dan Manarsar Simbolon sendiri.
Efendy Naibaho, yang kini sudah stay di Pangururan, dan dengan berbagai kriteria mengharapkan Vandiko maju bersama Manarsar, berharap kepada Vandiko dan Manarsar untuk lima tahun ke depan bisa mengeksekusi harapan-harapan di antaranya, tiada hari tanpa bersih-bersih. Saatnya Samosir punya BUMD atau PD Kebersihan dengan slogan Paias Tao Toba dan Paias Alamanna Be dst.
Juga agar Samosir mempunyai PDAB Samosir, Perusahaan Daerah Air Bersih, dibentuk, bukan PDAM Perusahaan Daerah Air Minum. Jangan lagi ada sebutan “Mauas di Topi Ni Sampuran”.
Kemudian membuat agenda, even tetap core event, setiap bulan mulai Januari – Desember dengan penampilan kearifan lokal dan sekaligus membentuk ulubalang di 9 kecamatan sebagai Polisi Pariwisata.
Naibaho juga berharap agar nantinya Pemkab Samosir segera mendirikan, membentuk pabrik mi gomak. Jangan rakyat membeli dari luar Samosir lagi. Memang belum ada penelitian berapa ton mi gomak setiap hari dikonsumsi di Samosir tapi diperhitungkan banyak sekali dan bahannya dibeli dari luar Samosir.
Untuk tanah – tanah terlantar, diharapkan bisa diatur dalam perda atau keputusan bupati agar tanah – tanah tersebut dikelola pemiliknya, atau pinjam pakai selama sekian tahun dan ketika habis panen kembali lagi ke pemiliknya dengan perjanjian yang diketahui pemerintah.
Harapan lain ke Vandiko – Manarsar agar meningkatkan RSUD Hadrianus Sinaga menjadi RS seperti di Penang yang berbasis pariwisata. Dan, mau memindahkan kantor bupati ke Parbaba. Kantor bupati menjadi universitas atau institut, perguruan tinggi Samosir bekerjasama dengan Universitas HKBP Nommensen, Unika, UMI, dan UKI,ujar Efendi. (Tim)