Sabtu, Januari 18, 2025

Terombang Ambing di Selat Malaka Selama 4 Hari, Wabup Adlin Tambunan Kunjungi TKI Sergai

 

Tanjung Beringin | suaraburuhnasional.com – Tetap semangat, banyak istirahat dan banyak bersabar semoga segera pulih kembali dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Adlin Tambunan saat mengunjungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sergai di Jalan Masjid, Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kamis (1/8/2024).

Kunjungan Wabup Adlin Tambunan turut didampingi Camat Tanjung Beringin Nurchinta Depi Tambunan S.Si, mewakili Puskesmas Tanjung Beringin serta Tokoh Muda Sergai Sakarani, SH.

Menceritakan kembali kepada wartawan, Sabtu (3/8) di Sei Rampah, Wabup Adlin Tambunan berpesan untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih transportasi. “Mengingat keselamatan bagi kita semua, terkhusus para TKI untuk lebih berhati-hati dalam memilih transportasi tujuan kepergian atau kepulangan,” tambah Adlin Tambunan.

Wabup Sergai Adlin Tambunan menjelaskan bahwa ada 9 orang TKI asal Malaysia yang ingin pulang ke Tanah Air.
“Ya, 9 orang ingin pulang menaiki kapal Tongkang dan terombang ambing di laut, 1 orang asal Sergai, 4 orang dari Tanjung Balai, 3 asal NTT, 1 asal Labuhan Batu Utara”, papar Adlin.

Sebelumnya dikatakan Darma Yani (28) salah seorang korban, mereka berangkat dari Johor Baru Malaysia menaiki Bus menuju ke salah satu dermaga di Malaysia untuk menaiki tongkang yang disiapkan agen perjalanan. “Dengan tarif RM 2.200 per orang, kami dijanjikan dapat fasilitas tongkang sampai ke pelabuhan Tanjung Balai, Sumatera Utara,” sebutnya.

Selang beberapa saat, mereka dikejutkan oleh Tongkang yang ditumpangi tiba-tiba tenggelam sekitar pukul 17.00 Waktu Malaysia di laut Selat Malaka. “Kami kesembilan TKI sangat kebingungan, masing-masing untuk menyelamatkan diri sambil melihat kedua tekong sudah tidak ada dan meninggalkan kami,” kata Darma Yani sambil menangis.

Lanjutnya, dengan peralatan yang ada dalam tongkang tersebut berupa kardus, Darma Yani dengan seorang rekannya perempuan asal NTT bersama bergandengan, sementara rekan yang lain memegang fiber dan benda lain. “Memasuki hari ketiga, kami sudah terpisah, tiga orang rekan mencoba mencari dan meminta pertolongan kepada siapapun yang lewat di tengah laut sementara yang lain masih berkumpul,” kata Darma Yani.

Diduga kekurangan tenaga, rekan Darma Yani asal NTT meninggal “Ya, rekan saya asal NTT meninggal, namun saya tetap memegang jasadnya agar tidak terpisah,” ungkapnya. (Herry)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Latest Articles