Nagan Raya | suaraburuhnasional.com – Untuk pemberdayaan para petani sawit di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh, Universitas Syah Kuala, Universitas Teuku Umar dan Pemda Nagan Raya lakukan kegiatan Integritas Kemitraan Inklusif Petani Swadaya untuk Percepatan Sertifikat Kalapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO). Pada kegiatan tersebut penyelenggaran melakukan sosialisasi kepada para petani sawit yang bertujuan positif yakni untuk memberi pemahaman mendalam kepada petani sawit untuk mengola sawit.
Pemateri Dr. Ir. Aswin Nasution,M.Si di kegiatan tersebut memberikan panduan panduan teknis terhadap teknis teknis pembukaan lahan, penyiapan bibit, penanaman hingga pemupukan dan proses pemanenan baik dan benar. tentunya sesuai stadar ketentuan yang baik dan benar. Selain itu juga materi teknis perawatan dan pengendalian rumput dan hama. Tentunya, kegiatan agar petani dapat lebih baik dalam meningkatkan hasil produksi dan yang tentunya mengacu pada pedoman standar yang diatur pemerintah sejalan Nasional yakni ISPO.
Dimana ISPO itu sendiri adalah singkatan dari Indonesian Sustainable Palm Oil, atau Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia. ISPO merupakan regulasi teknis yang ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia. Dimana ISPO juga merupakan skema sertifikasi keberlanjutan nasional untuk minyak sawit. Sertifikasi ISPO bertujuan untuk Mengurangi gas rumah kaca, Menjaga kelestarian lingkungan, Menjaga kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan.
Sertifikasi ISPO diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 38 Tahun 2020. Sertifikasi ISPO meliputi, Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.Penerapan praktik perkebunan yang baik terkait Pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam, dan keanekaragaman hayati dan tanggung jawab aspek ketenagakerjaan.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Bustami, pada kesempatan itu sangat mengapresiasi para petani yang hadir. Kemudian dia juga mendorong para petani agar lebih baik. kemudian dia menambahkan, ketika standarisasi yang diatur nantinya akan ada sana bagi hasil. Selain itu juga akan ada alokasi dana yang difokuskan pada infrastuktur di sektor perkebunan. Kendati demikian nantinya akan ada pendataan perkebunan sawit rakyat dimana artinya ada tim verifikasi untuk memastikan kelayakan penerima.
Dia juga menambahkan agar masyarakat melaporkan untuk lahan lahan tidur yang belum dikelola dimana nantinya akan diarahkan untuk nantinya diarahkan guna di kelola atau diberdayakan. Terakhir yang sangat penting menurutnya adalah perlindungan jaminan sosial dan kecelakaan kerja bagi para petani maupun pekerja sawit.
Ketua koprasi Jasa sepakat Makmue Besare Nagan Raya Teuku Usman di kesempatan yang sama mengapresiasi pihak dinas yang hadir langsung pada kegiatan sosialisasi tersebut. Dirinya berharap agar pemerintah melalui dinas terkait dapat mengeluarkan sertifikat ISPO yang tujuannya kedepan menjadi lebih baik.
Sebagai pengurus koperasi dirinya mengaku sangat bangga ketika petani dapat hasil yang maksimal, hal itu karena seluruh tahapan pengerjaan pada program replanting memenuhi standar yang diatur mulai dari bibit, proses pengerjaan hingga perawatan terhadap Perkebunan Sawit Rakyat.
Untuk itu pula dengan terealisasinya kegiatan tersebut pihak koperasi juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi tentunya kepada Ketua Pogram Kedaerika USK – UTU Percepatan Program ISPO petani swadaya Kabupaten Nagan Raya Prof Doktor Ir Ashabul Anhar Msc. (Dia)