Minggu, November 10, 2024
spot_img

Festival Tari Kreasi Etnis Sumatera Utara, Menghidupkan Warisan Budaya Melalui Gerak dan Tradisi

 

Dairi | suaraburuhnasional.com – Sanggar Tari D’Ethnic, bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II, sukses menggelar Festival Tari Kreasi Etnis Sumatera Utara yang bertema “Para Pewaris Budaya” di Gedung Nasional Djauli Manik, Dairi, pada 12 Oktober 2024. Acara yang juga mengusung topik “Bertani” ini menjadi wadah bagi para generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya lokal melalui seni tari.

Festival ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Dairi. Kepala Dinas, Rahmatsyah Munthe, turut hadir dan memberikan apresiasi atas kerja sama antara Sanggar D’Ethnic dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II, yang berhasil menggelar acara dengan meriah dan berkelas.

Lomba ini dibagi dalam dua kategori, yakni tingkat SMP dengan 11 tim peserta dan tingkat SMA dengan 19 tim. Menurut Lisken Angkat, pemilik Sanggar D’Ethnic, tujuan utama dari kegiatan ini adalah melestarikan dan mengembangkan budaya lokal Sumatera Utara melalui ekspresi tari. Ia berharap ajang ini bisa menjadi pemicu bagi generasi muda untuk semakin mencintai warisan budaya mereka.

Rahmatsyah Munthe dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sarana penting bagi para peserta untuk mempelajari dan menanamkan nilai-nilai tradisional melalui tarian. “Tari kreasi yang digelar harus tetap mempertahankan esensi tradisional agar nilai budaya tetap terjaga dan tidak hilang ditelan zaman,”ujarnya.

Tak hanya sebagai ajang lomba, acara ini menjadi panggung untuk menampilkan berbagai kreasi tari etnis dari daerah-daerah di Sumatera Utara. Para juri, yakni Agnes Nainggolan dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Lilis K. Samosir dari Universitas Negeri Medan (UNIMED), menilai peserta berdasarkan keselarasan gerak, penggunaan kostum dan aksesoris, serta bagaimana para penari menjiwai wirasa atau perasaan dalam tari sesuai dengan tema yang mereka bawakan.

Berikut adalah para pemenang dari kategori SMP, Juara 1 Grup “Pulcar Saltator” dengan nilai 915, Juara 2 SMP Santo Paulus Pakpak Bharat dengan nilai 878, Juara 3: SMP Muhammadiyah 51 dengan nilai 844. Untuk kategori SMA, pemenangnya adalah, Juara 1 SMA Negeri 1 Sidikalang dengan nilai 880, Juara 2: ACN Sidikalang dengan nilai 842, Juara 3: SMA Pegagan Hilir dengan nilai 814.

Meskipun setiap penampilan memiliki kekhasan dan keindahan tersendiri, para juri harus memilih yang terbaik berdasarkan kriteria penilaian yang mencakup keutuhan budaya, penggunaan pakaian dan aksesoris tradisional, serta kemampuan penari menyampaikan makna melalui gerakan. Acara ini tidak hanya menunjukkan bakat seni anak-anak muda, tetapi juga menegaskan pentingnya upaya pelestarian budaya melalui kreasi yang tetap berakar pada tradisi. (Cs)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img
- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles