Tebing Tinggi | suaraburuhnasional.com – ORI atau sebutan dari gabungan nama pasangan dari Calon Wali Kota – Wakil Wali Kota Tebing Tinggi periode 2024 – 2029 H. Oki Doni Siregar, MM – dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan, S.H., S.E., M.K.M. menggelar ngopi bareng, berdiskusi dan berkolaborasi dengan para wartawan mengangkat tema, “Peran Media Dalam Membangun Kota Tebing Tinggi” dilaksanakan di Kawan Kofie Jalan Diponegoro Nomor 4 Simpang Rambung depan Kampus STIE Bina Karya Kota Tebing Tinggi, Sabtu (7/9/2024).
Calon Wakil Wali Kota Tebing Tinggi dr. Riski Ramadhan Hasibuan, S.H., S.E., M.K.M yang diusung oleh dua partai politik, yaitu Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan PPP ini hadir tanpa didampingi pasangannya Calon Wali Kota Tebing Tinggi Oki Doni Siregar di hadapan para wartawan yang sengaja diundang dalam acara ngopi bareng tersebut mengatakan sengaja mengundang dan senang sekali berkumpul dengan para wartawan untuk ngopi bareng, berdiskusi serta berkolaborasi terkait perkembangan yang ada di Kota Tebing Tinggi.
dr. Riski juga menyampaikan terima kasih kepada wartawan yang telah menyempatkan diri hadir untuk bertatap muka berdiskusi karena dengan keberadaan wartawan atau awak media ini merupakan garda terdepan untuk pembangunan daerah khususnya di Kota Tebing Tinggi. Kita mengetahui bahwa Kota Tebing Tinggi adalah kota tertua, kota yang sudah maju yang tentunya tanpa adanya kawan-kawan awak media mungkin tidak menjadi garda terdepan, karena media sangat penting sebagai media publikasi dalam menyampaikan tentang apa saja perencanaan-perencanaan Pemerintah Kota Tebing Tinggi ke depan yang juga sebagai sosial kontrol di masyarakat, karena kalau tidak ada sosial kontrol tentunya pemerintah akan sulit, maka perlu adanya penyeimbang sebagai sumbangsih pemikiran-pemikiran yang positif,”ucap dr. Riski
dr. Riski yang memiliki profesi sebagai seorang dokter dan pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) bahkan pernah menjabat Ketua DPRD ini dikatakannya bahwa berdasarkan dinamika-dinamika politik inilah yang menjadi pengalaman politik baginya.
dr. Riski menjelaskan bahwa dirinya memilih hijrah mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Tebing Tinggi dari yang sebelumnya pernah menjadi Anggota DPRD dan pada tahun 2015 pernah mengikuti Pilkada sebagai Wakil Bupati Serdang Bedagai, tapi Allah SWT belum berkehendak dan ini menjadi pengalaman pertama dalam hidupnya berpolitik, sehingga dia terus berbuat di masyarakat walaupun dalam skup yang sangat kecil, tapi itu terus dilakukannya karena dirinya juga memiliki media di Kabupaten Serdang Bedagai. “Tentunya kita adalah bahagian dari orang-orang media, jadi saya paham situasi media, karena kalau ada media yang dekat dengan pemerintah aman dan media yang tidak dekat dengan pemerintah sengsara. Asumsi seperti inilah yang mau kita luruskan,” tegas dr. Riski.
Selanjutnya dr. Riski menjelaskan bahwa sejak dirinya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Serdang Bedagai pernah mengalami mosi tidak percaya dari kawan-kawannya di DPRD kepada Ketua DPRD (dr. Riski) yang sesungguhnya menurutnya itu tidak ada dalam aturan tata tertib DPRD, yang ada mosi tidak percaya hanya kepada pemerintah dan terakhir karirnya sebagai Ketua DPRD hilang karena perjuangannya untuk memperjuangkan pasar Lelo yang akan direlokasi oleh pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai kala itu. Saya berhasil mempertahankan pasar Lelo, tapi saya tidak berhasil mempertahankan jabatan saya, tapi ini adalah resiko dalam suatu pekerjaan sebagai wakil rakyat. Jadi, kenapa saya hijrah ke Kota Tebing Tinggi, karena kota ini saya lihat memiliki potensi perkembangan kota yang cukup pesat ke depan. Kota Tebing Tinggi adalah kota transit yang diapit oleh beberapa Kabupaten, contohnya Kabupaten Serdang Bedagai punya akses pariwisata. ASN Serdang Bedagai makan siangnya saja di Kota Tebing Tinggi, begitu juga Kabupaten Batubara. Bahkan kegiatan pemerintah memakai hotel yang ada di Kota Tebing Tinggi. Inilah gambaran bahwa Kota Tebing Tinggi akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas dr. Riski.
dr Riski dalam kesempatan itu memberikan sebuah ilustrasi tentang apa yang telah dilakukannya di lembaga legislatif yang hampir sama, namun yang memiliki kewenangan dalam hal kebijakan dan pengelolaan dana adalah Pemerintah Daerah. Selain itu, salah satunya Kota Tebing Tinggi adalah Kota Pelajar (Kota Pendidikan) yang stigma tersebut mulai luntur, karena banyak anggaran bagi yang berprestasi tapi tidak dimunculkan atau tidak diberikan dukungan oleh pemerintah. Namun dalam hal tersebut kita tidak membahas tentang siapa pemimpinnya, kita tidak boleh menjelekkan karena semua punya kekurangan dan punya kelebihan, tapi evaluasi harus tetap ada. Disinilah pentingnya peran media harus bisa menyampaikan pertukaran perkembangan di masyarakat, salah satunya di Kota Tebing Tinggi adalah kota kesehatan. Jadi mimpi kami (pasangan ORI) bisa mendirikan satu Rumah Sakit (RS) Regional di Kota Tebing Tinggi dan juga bagaimana mengelola sampah menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat,” ujar dr. Riski.
dr. Riski juga menyampaikan alasannya memilih pasangan dengan pak Oki karena pak Oki memiliki sepak terjang yang pernah hampir dua periode menjadi Wakil Wali Kota Tebing Tinggi yang terlihat tulus bekerja untuk membangun Kota Tebing Tinggi. Kami berharap teman-teman media di Tebing Tinggi bisa menjadi penyemangat buat pasangan ORI,” ungkap dr. Riski sembari menekankan bahwa keberadaan media sebagai garda terdepan dan sebuah proyeksi pembangunan serta misi ORI adalah untuk Kota Tebing Tinggi yang Maju, Damai dan Sejahtera. Acara tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. (Alfian Haris)